Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Do Not Rape Our National Heritages!

Today we can hear so many news on television about our national heritage which are stolen by other country.  We can search on google with the keyword “mencuri kebudayaan” and there are more than a million result in less than a second. It proved that there were bunch of people find the information about it. What kind of national heritage which is stolen by that country? Why are they steal our national heritages? And how to solve this case? Our national heritages is not only tangible heritages like Candi Borobudur or Taman Nasional Komodo, but we also have so many Intangible cultural heritages which is manifested through these points below: 1. Oral traditions and expressions (including Language). e.g., Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Melayu, Bahasa Madura, Bahasa Padang, etcetera. 2. Performing arts (such as traditional music, dance and theatre) e.g., Gamelan (from Center Java, East Java and Bali), Tari Pendet (from Bali), Lenong (from Jakarta, Indonesia), etcetera

Karakter Pendidik Yang Dapat Memajukan Bangsa

Pendidikan adalah topik yang tidak ada habisnya untuk diperbincangkan. Hal ini terjadi karena pendidikan adalah salah satu faktor terbesar yang dapat memengaruhi kemajuan suatu bangsa. Negara kita pun selalu berupaya untuk memajukan pendidikan demi kelangsungan hidup dimasa mendatang. Namun masih sering kita temui masalah-masalah yang menghambat perkembangan pendidikan, salah satu masalah tersebut adalah  mengenai pendidik. Pendidik adalah suatu aspek terpenting dalam dunia pendidikan. Terlalu sempit jika kita mengartikan pendidik sebagai orang yang mengajar pelajaran sekolah. Pendidik sesungguhnya adalah orang yang dapat membentuk kepribadian seseorang menjadi manusia yang lebih tinggi derajatnya---bukan menjadikan kaya raya, melainkan memanusiakan manusia, bukan hanya dengan cara meningkatkan kecerdasan kognitif (Intelligence Quotient), tetapi juga meningkatkan kecerdasan emosional (Emotional Quotient) dan juga kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient) yang juga dapat memeng

Love at the First Sight itu Memang Benar Adanya

Pagi itu aku berdiri di depan gerbang sekolah baruku. Aku hampir tidak percaya aku sudah SMA. Mereka bilang SMA adalah masa yang paling indah, benar atau tidaknya pernyataan itu akan aku buktikan mulai saat ini. Aku melangkah dengan semangat menuju ruang kelasku, terlihat Kania temanku dari SMP. Aku berlari-lari kecil untuk mengejarnya, aku memanggilnya, dia pun menoleh kearahku. Kami bersama-sama menuju ruang kelas kami---kelas X-1. Kami menyusuri lapangan dan ouch! Tangan kananku terserempet oleh seseorang, dia anak laki-laki. Aku belum sempat melihat wajahnya, karena kecepatan larinya cukup tinggi. Kami memasuki ruang kelas kami. Kania memilih tempat duduk dibelakang seseorang yang baru saja menabrakku saat aku berjalan menuju kelas ini, belakangan aku mengetahui bahwa dia yang menabrakku karena aku hapal dengan warna tasnya. Kalau dilihat dengan seksama, dia yang duduk didepanku ini tampan juga. Dia bernama Faisal Malik Widya Prasetya, dan biasa dipanggil Ical. Nama pangg