Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2016

Review W (Serial TV Korea)

Judul                 : W Genre                : Drama, Romance, Action. Penulis              : Song Jae Jung Sutradara           : Jung Dae Yoon Tahun Rilis        : 20 Juli-8 September 2016 Statiun TV         : MBC Jumlah Episode : 16 Episode Cover Serial W Sumber Oh Yeon Joo (Han Hyo Joo) adalah seorang dokter ahli bedah yang cantik dan memiliki ayah seorang komikus yang aktif menulis webtoon laris berjudul W. Suatu hari Oh Yeon Joo mendapati ayahnya, Oh Sung Moo (Kim Eul Sung) menghilang dari kantornya, dia mencari kemana-mana namun tidak menemukan ayahnya hingga dia akhirnya sampai di ruang kerja ayahnya. Saat itu tiba-tiba situasinya berubah, Oh Yeon Joo tiba-tiba berada di atap sebuah gedung dan melihat seorang pria berlumuran darah dan sekarat. Adegan Oh Yeon Joo masuk ke dunia webtoon untuk pertama kalinya. (Maaf spoiler hehe) Sumber Kang Chul (Lee Jong Suk) merupakan seorang atlet penembak Korea yang sukses dalam sebuah olimpiade, namun tida

Pengalaman Belajar Dasar-dasar Fotografi

Semester 4 lalu aku mengambil mata kuliah Dasar-dasar Fotografi. And it was fun. Since then DasFot becomes one of my favorites subject. Selain karena menyenangkan, karena DasFot juga lah yang membuatku bisa jalan-jalan terus. Jauh-jauh, dari keliling Kota Serang sampai Banten Lama, sampai Karangantu. Menempuh perjalanan jauh dengan motor untuk turun ke sungai di daerah Ciomas dan ke Curug Cigumawang daerah Padarincang Kabupaten Serang. Jadi daripada foto-foto hasil jepretanku tercecer nggak karuan, mending aku post aja di sini. Aku masih amatiran. Harap maklum. Semua foto diambil dari Nikon D5200. Hanya aku post beberapa yang menurutku terbaik. Tugas 1: High Angle Close Up. In frame: Lucky, temennya Zenith. Alhamdulillah foto ini dipuji dosen hehe. Tugas 1: Medium Shot Model Standar. In frame: Kakek di Gunung Sari-Banten. Tugas 1: High Angle Medium Shot. In frame: Indira, temen SMP. Alhamdulillah foto ini juga sempat dipuji dosen. Maaf Dir, udah nyiksa

Kata Baper; Kata Sifat, Kata Kerja

Di postingan sebelumnya, gue juga udah bahas tentang Baper. Bawa Perasaan. Tapi gue belum puas, karena fenomena yang kedengarannya remeh-temeh ini sebenarnya berdampak besar untuk orang banyak dan malah mempengaruhi emosi orang-orang. Mempengaruhi emosi orang-orang, maksudnya? Iya, seperti di postingan sebelumnya, gue bahas orang-orang yang terpaksa menyudahi percekcokan atau kekesalan karena dibilang Baper. Orang-orang jadi memaksa dirinya untuk berhenti kesal, berhenti ngambek, tanpa menerima kata maaf karena dibilang Baper. Kata Baper udah jadi kata sifat. “Dia mah Baper orangnya.” Pasti kesal kalau sampai ada yang mengecap kita seperti itu, karena Baper biasanya diartikan sebagai sesuatu yang negatif. Orang yang cepat marah, cepat ngambek, dan semacamnya. Padahal orang ngambek, orang marah belum tentu memang karena orangnya bertipe temperamen. Orang baik, orang sabar sekalipun bisa marah. Yang namanya orang normal kan punya emosi. Ketika seseorang ngambek, marah, ya cari

Kata Baper Malah Jadi Pembelaan Orang Yang Berbuat Salah

Baper. Bawa Perasaan. Istilah kekinian ini udah hits kira-kira setahun yang lalu, mungkin lebih. Iya, udah banyak banget yang membuat tulisan atau status di sosmed tentang Baper, tapi nggak ada salahnya kalau gue juga ikut nulis tentang ini karena gue juga pernah dibilang Baper oleh orang lain dan gue nggak suka itu. Banyak banget gue temukan keluhan-keluhan tentang kekesalan-kekesalan beberapa orang akan istilah ini, yang malah menurut beberapa orang tersebut jadi pembelaan oleh mereka yang nggak mau disalahkan atas tindakan atau candaan atau omongan yang menyakiti orang lain. “Ah lo mah baperan.” Itu kalimat yang sering banget gue denger di sekitar gue, yang biasanya dilontarkan oleh orang-orang yang udah bikin orang lain sakit hati. Kalau dari yang gue amati, mereka, orang-orang yang menyakiti sebenarnya sadar kalau dirinya salah. Tapi nggak mau disalahkan, akhirnya ngebuat ngambeknya orang lain sebagai bahan bercandaan. Dibilang Baper. Entah untuk mencairkan suasana,